Thursday, 2 January 2014

Panglima FSA Akui Militan Suriah Didanai oleh Saudi dan AS

Saddam al-Jamal
Salah satu komandan Tentara Bebas Suriah (FSA), mengatakan bahwa organisasinya secara rutin bertemu dengan perwakilan intelijen Barat dan negara Arab, termasuk Arab Saudi, Qatar, Yordania dan Amerika Serikat.

Saddam al-Jamal, ketua Eastern Front di FSA dalam sebuah tayangan video yang diposting di salah satu situs oposisi Suriah mengatakan, komandan sesekali bertemu dengan perwakilan dari badan-badan intelijen dari negara-negara Arab yang dihadiri oleh Deputi Pertahanan Saudi Salman bin Sultan (adik Bandar bin Sultan).

Dikatakannya, kelompok-kelompok militan Takfiri di Suriah sudah mendapatkan sejumlah besar uang dari Qatar, Arab Saudi dan Amerika Serikat untuk operasi militer mereka di Suriah.

"Agen dari badan-badan intelijen Arab dan lainnya bertemu dengan komandan FSA dan mempertanyakan kepatuhan mereka serta meminta kelompok-kelompok ekstremis lain terus bertepur di Suriah," kata al-Jamal.

"Badan-badan intelijen tersebut mengirim mata-mata di Suriah dan memberikan informasi kepada FSA." Tandasnya.

Menurut komandan lapangan, di salah satu pertemuan yang dihadiri oleh Salman bin Sultan, para pejabat Saudi meminta semua komandan FSA untuk menyampaikan laporan mengenai serangan fasilitas militer Suriah dan berkomitmen untuk memberikan bantuan keuangan dan persenjataan untuk operasi ini.

No comments:

Post a Comment