Ledakan itu terjadi sekitar 100 meter dari kantor politik Hizbullah, musuh sengit bagi entitas Zionis dan Salafi Takfiri. Laporan awal menyebutkan, ledakan merenggut nyawa 4 warga sipil dan melukai puluhan lainnya di Jalan Arid, wilayah lain komunitas Hizbullah.
Mobil sarat bom itu diledakkan oleh Takfiri dan menciptakan horor baru di Beirut, Libanon, korban luka dilarikan ke rumah sakit di Selatan Beirut.
Sebelumnya dipenghujung tahun 2013 bom mobil bunuh diri diledakkan oleh Salafi Takfiri dan menewaskan mantan menteri Libanon Muhammad Shattah dari gerakan 14 Maret, sebuah aliansi politik yang diciptakan untuk membantu Israel untuk menghadapi gerakan Hizbullah dan sumbu perlawanan terhadap pendudukan Zionis di wilayah tersebut.
Upaya untuk membangkitkan kekacauan dan balas dendam di kalangan masyarakat dan akhirnya mereka berharap dapat memicu perang berbasis sektarian lebih luas yang akan membunuh banyak umat Islam karena dapat bahan bakar untuk pembunuhan massal.
Persis ketika Bandar bin Sultan menggelontorkan jutaan dollar untuk mencetak buku seruan sesat Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan fatwa sesatnya di Indonesia.
Sejumlah ledakan serupa juga menargetkan distrik yang sama dan daerah lainnya di Libanon tahun lalu meninggalkan puluhan tewas dan ratusan luka-luka dengan kerusakan material yang besar.
Ledakan bom dan teror ini terjadi beberapa hari setelah Presiden Libanon Michel Suleiman mengumumkan mendapatkan hadiah dan hibah dari Saudi Arabia sebesar 3 milyar dolar untuk membeli senjata Perancis yang tentu saja tidak boleh digunakan untuk melawan Israel, jadi kira-kira untuk melawan siapa?
No comments:
Post a Comment