Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengadakan pembicaraan penting dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah.
Pernyataan dari pihak Libanon pada hari Senin, 14/01/14, mengatakan, pertemuan itu berlangsung di hadapan Duta Besar Iran untuk Libanon Ghazanfar Roknabadi dan melibatkan diskusi komprehensif tentang situasi di Libanon dan wilayah pada tingkat yang berbeda.
Setelah pertemuan itu, Zarif meminta negara-negara di Timur Tengah bekerja sama memerangi fenomena meningkatnya terorisme dan menekankan pentingnya hubungan antara Tehran dan Riyadh untuk menjamin stabilitas di kawasan itu.
Zarif juga menolak mentah-mentah setiap prasyarat yang dikenakan pada Tehran dalam pembicaraan Konferensi jenewa-2 untuk mengakhiri krisis di negara Suriah.
"Ada tantangan bersama antara Iran dan Libanon dan seluruh wilayah yang membutuhkan kita semua untuk menyatukan upaya kami dalam memerangi terorisme. Dan ini merupakan fenomena paling berbahaya yang mengancam stabilitas regional," kata Zarif kepada wartawan saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri caretaker Libanon.
"Dan saya sebut untuk kerjasama regional dan internasional untuk menghadapi terorisme ini," tambahnya.
"Fenomena terorisme, ekstremis dan Takfiri mempengaruhi seluruh wilayah dan tantangan bersama ini hanya bisa dihadapi melalui upaya bersama," tegas Zarif.
Pejabat Iran itu juga memuji upaya luar biasa yang dilakukan pemerintah Libanon dalam menanggulangi aksi bom bunuh diri yang menargetkan Kedutaan Besar Iran di Beirut tahun lalu.
Serangan Takfiri pada 19 November tahun lalu menewaskan 25 termasuk seorang diplomat Iran yang diklaim oleh Brigade Abdallah Azzam, sebuah cabang al-Qaeda.
Pada hari Ahad kemarin, Zarif mengatakan, delegasi Iran akan dikirim ke Libanon untuk menyelidiki kasus Majed, dalang pemboman 19 November yang menaretkan Kedutaan Besar Iran di Beirut.
Selama konferensi di Kementerian Luar Negeri Libanon itu, Zarif juga menyebut hubungan antara Iran dan Arab Saudi dan menekankan bahwa hubungan baik itu sangat diperlukan untuk regional dan menjaga stabilitas di wilayah tersebut.
"Iran memiliki prinsip kebijakan luar negeri, berusaha membangun hubungan dan kerja sama terbaik dengan negara-negara tetangga , khususnya Kerajaan Arab Saudi, mengingat pentingnya di kawasan itu," katanya lagi.
"Hubungan bilateral dengan Kerajaan Arab Saudi dapat memainkan peran utama dalam memperkuat stabilitas di kawasan itu," tambah Zarif.
Pejabat Iran itu sebelumnya bertemu dengan Presiden Michel Sleiman, Juru bicara Parlemen, Nabih Berri dan Perdana Menteri Libanon, Tammam Salam
No comments:
Post a Comment