Letnan Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein Salami menegaskan kemampuan Iran untuk menampilkan segala inisiatif berbeda di medan perang dan musuh tidak dapat menilai kekuatan operasional dan taktis negara.
Salami menggambarkan taktik yang digunakan oleh komandan dan tentara Iran selama 8 tahun perang dengan Irak (1980-1988) sebagai model utama dan peran yang tepat bagi generasi baru.
Dikatakannya, selama perang, Iran menggunakan inisiatif dan taktik yang berbeda untuk mengalahkan musuh meskipun dihadapkan dengan kekurangan akut senjata dan peralatan perang.
"Oleh karena itu, musuh tidak akan dapat menilai kekuatan operasional dan taktis kami," tegasnya.
Dalam sambutannya pada tahun 2012, mantan pejabat IRGC juga menjelaskan, Iran merupakan pesaing utama Barat soal strategi, dan menekankan, musuh-musuh Republik Islam telah menggunakan strategi tekanan terhadap Iran karena ketidakmampuan mereka untuk konfrontasi militer terhadap negara itu.
"Musuh berkonsentrasi pada pengerahan tekanan langsung (terhadap Iran) dalam setiap aspek kecuali serangan militer, karena mereka tidak mampu menahan kekuatan pertahanan negara kita dan mereka memahami bahwa mereka tidak mampu mentolerir respon menghancurkan dari para pejuang Islam Iran," kata mantan Kepala Biro Politik IRGC Jenderal Yadollah Javani.
Javani, yang kini menjadi penasehat wakil Pemimpin Agung di IRGC lebih lanjut menambahkan, Angkatan Bersenjata Iran termasuk Pasukan Basiji, sepenuhnya siap untuk menghadapi setiap serangan musuh.
No comments:
Post a Comment